Senin, 26 Oktober 2015

Selamat Hari Blogger Sedunia edisi "Ceber"

                                                      Duniamu...Dunia Manusia

Hembusan angin malam mulai, menyelinap masuk kedalam pori-pori wajah, seorang perempuan yang mengenakan jeans hitam, dengan balutan kemeja coklat muda tengah berjalan menyusuri taman kota. Hanya silauan lampu taman yang menemani jalan sunyinya.
“ Untuk apa anda mengikuti saya ? “ ucap Dara. Laki-laki itu diam sambil melirik kearah kanan dan kiri tubuhnya “Aroma parfum kamu sampai ke sini” ucap Dara santai “hidung kamu tajam juga, Saya hanya memastikan bahwa kamu memang ingin pulang” jawab Jo dari kejauhan. “ Saya tidak ingin ada yang mengikuti saya! Lebih baik anda pulang sekarang!” pintah Dara tegas, air mukanya berubah saat Jo berada tepat didepan wajahnya. Wajah mulus yang dilukisi oleh eyeshadow yang tipis, dan dilapisi warna merah muda lembut di bibir tipisnya, menambah kecantikan Dara.
            “ Anda sama saja dengan yang lain!” “ setelah kalah! anda pulang!” ucap Jo. “Anda tidak ada hak untuk melarang saya! Saya ingin pulang atau tidak itu terserah saya!” Emosi Dara sudah terkumpul diujung ubun-ubun kepalanya. Entah apa yang difikirkan oleh Jonathan Alexander, seorang laki-laki blasteran Indo-Inggris tentang kelakuan Dara Nasution yang sekarang satu perusahaan dengannya. “ Saya ingin kamu bisa menerima pendapat dari CEO tadi” ucap Jo sambil menggenggam pundak Dara, sehingga aroma parfumnya timbul. “ Jo, siapa yang tidak sakit hati, kalo hasil desain kamu di ubah seenaknya oleh banyak orang!” kali ini emosi Dara sudah mulai tidak terkontrol. “ saya sudah seminggu buat desain itu tapi apa hasilnya, diubahkan!” “ saya fikir desain bangunan itu akan membuat saya lebih dihargai di perusahaan itu! Tapi apa ?” lanjut Dara dengan raut wajah kesal. “Dara Lesson to me!  desain kamu bagus! tapi hanya perlu ada sedikit pembenahan di fondation bangunan dan ukuran yang kamu berikan tidak sesuai dengan apa yang diminta perusahaan.” Kata Jo. “ okay! I know about that but please hargai saya kali ini ! Tolong kamu bicara dengan CEO perusahaan perusak karya orang itu. Bahwa buat desain enggak segampang coret desain anak orang” “ oh ya one more surat pengunduran diri saya akan datang besok pagi! Selamat malam Tuan Arsitek!” ucap Dara yang pergi meninggalkan Jo ditengah taman sendirian.
***
            Udara pagi mulai mengambang didalam kulit wajah, aroma parfum bunga Lilly mulai memenuhi seluruh sudut kamar tidur. Dinding kamar yang dilapisi cat berwarna putih dengan sedikit corak batik di setiap sudut atap plafon, dan beberapa poster pesawat type Boeing dan airbus dari berbagai jenis, serta ukuran, yang tampak menempel kokoh di dinding kamar, kertas karton putih berserakan diatas meja kerja, macam-macam desain bangunan tergeletak begitu saja, tanpa ada finish working dari pembuatnya. Setangkai bunga putih yang tertata didalam vas bening menambah suasana nyaman didalam kamar tidur itu. Dara berdiri menyandar di kusen jendela, sambil mengenggam cangkir yang berisi cappucino hangat. Lensa matanya tertuju pada kolam renang yang ada di bawah apartemen minimalis miliknya. Dara mencoba untuk mengingat kembali kejadian malam tadi, senyum manis mulai terlukis di wajahnya.  Bezz.... bezz.... suara handphone begetar, Dara bergegas mengambil handphonenya “Halo...” jawab dara singkat “Dara!!!! Apa yang kamu lakukan ? kamu berhenti kerja!! Kepala kamu kebentur apa malam tadi?!” suara melengking yang khas itu  membuat cappucino Dara sedikit menjadi bergetar.
            “Sof, saya hanya mengundurkan diri dari perusahaan itu” jawab Dara pelan. “ Apa ?!! kamu bilang “hanya”, kamu itu udah bagus-bagus dapat tempat kerja yang ternama kayak gitu! Dan kamu sekarang bilang “hanya” mengundurkan diri?” “Dara come on  kalo kamu berhenti, kamu mau kerja apa ? Jakarta ini keras Dara!!” tukas Sofia. Perempuan cerewet itu adalah teman Dara yang sekarang bekerja sebagai Pramugari disalah satu, maskapai penerbangan ternama di Indonesia. “Sof saya bisa mencari pekerjaan apa saja yang saya inginkan! Jadi tidak perlu cemas seperti itu” kali ini suara Dara sudah mulai naik, Sofia menjadi diam sejenak. “oke begini saja, temui saya di Cafe Kemang jam 3 sore nanti, ada yang mau saya tunjukan dengan kamu”       “ bye, honey” suara telepon dimatikan.

***
                                                                               Bersambung....